Jumat, 21 Oktober 2016

Bahaya Akibat Terlalu Sering Konsumsi Makanan Kaleng

0 komentar
Saat ini teknologi semakin berkembang. Perkembangan teknologi selalu diikuti dengan perubahan pola hidup. Termasuk di dalam pemenuhan konsumsi sehari-hari. Terkadang bagi orang yang kurang memahami fungsi sebuah produk, maka yang dikemukakan adalah gengsi terhadap pemakaian produk tersebut. 

Bahaya akibat terlalu sering konsumsi makanan kaleng |  Selamat datang dan terimakasih karena telah berkunjung ke salah satu situs resmi milik Alfian Herbal yang merupakan agen resmi pusat penjualan obat herbal online terbesar dan terpercaya di indonesia yang lebih tepatnya berada di kota tasikmalaya. Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi penting seputar bahaya akibat terlalu sering konsumsi makanan kaleng.

Bagi sebagian orang, membeli makanan kaleng dikarenakan praktis dan mudah diperoleh serta awet disimpan. Namun bagi beberapa individu lain, makanan kaleng dianggap memiliki nilai gengsi yang tinggi serta mampu menunjukkan derajat sosial dan ekonomi seseorang. Bagi beberapa orang membeli makanan kaleng merupakan hal termudah dan juga bisa memudahkan mereka, dikarenakan praktis dan mudah diperoleh serta tahan lama meksi tertera tanggal kadarluarsanya. Namun ada juga sebgaian orang yang beranggapan bahwa makanan dalam kaleng merupakan makanan yang kurang sehat dan mereka juga beranggapan makanan kaleng hanya dikonsumsi bagi orang-orang yang mempunyai tingkat gengsi yang tinggi dan menunjukkan derajat social dan ekonomi seseorang. Padahal makanan yang sudah jadi belum tentu baik untuk kesehatan tubuh.

Bahaya Akibat Terlalu Sering Konsumsi Makanan Kaleng


Pihak perusahaan memberikan olahan seperti ini sebab mereka berpikir bagaimana cara mengawetkan makanan dengan mudah dan tentunya tidak membuat provit perusahaan menjadi turun. Pengalengan pada makanan kaleng pada awalnya bertujuan membuat kepraktisan kemasan (menghemat) serta menambah tingkat keawetan pada makanan agar tidak mudah basih. Kemudian, ide ini berkembang fungsi, bahwa makanan yang dikemas di dalam kaleng akan semakin membantu tampilan makanan yang dulunya biasa-biasa saja menjadi terlihat lebih menarik. Sehingga hal ini dapat mendongkrak sisi promosi bagi perusahaan yang memproduksi makanan kaleng tersebut.

Jika makanan kaleng yang dapat memenuhi standarisasi kesehatan yang mutlak layaknya makanan biasa yang tanpa menggunakan kaleng itu biasanya sudah tidak perlu di ragukan lagi. Asalkan mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh departemen yang terkait dengan keamanan makanan dan perlindungan konsumen. Jika makanan yang dikalengkan diberi tambahan pengawet yang terlalu banyak jumlahnya, atau bahan yang berbahaya bagi kesehatan, tentunya makanan tersebut tidak boleh di distribusikan kepada orang banyak jika nanti dampaknya akan memperburuk masyarakat (konsumen). Selain itu proses pemanasan atau pemasakan pada makanan kaleng, pada makanan-makanan yang mengandung protein baik untuk kesehatan tidak boleh sampai merusak nilai gizi yang terkandung di dalamnya makanan tersebut. Jika zat gizi didalamnya sudah tidak ada, maka makanan tersebut sudah tidak lagi berfungsi optimal bagi kesehatan kita.

Sedangkan untuk kondisi kaleng yang sudah rusak atau bahkan bocor, rentan masuknya bakteri atau jamur kedalamnya. Hal inilah yang membuat makanan menjadi berbahaya bagi kesehatan. Oleh sebab itu kita harus selalu berhati-hati dan teliti di dalam memilih produk lebih tepatnya pada makanan atau minuman kalengan. Selain harus diperhatikan komposisi bahan yang digunakan di dalam proses memproduksi makanan bentuk kaleng juga harus diperhatikan. Jika mengembung itu mengindikasikan adanya udara fermentasi yang menunjukkan terdapat mikrobia seperti jamur, kapang atau bakteri yang terkandung pada makan tersebut. Dan yang terakhir adalah tanggal kadaluwarsa juga harus diperhatikan sebelum makanan tersebut bisa membahayakan diri kita. 

Baca juga artikel menarik lainnya | Tips Mudah Menjaga Anak Agar Tidak Mudah Sakit

Menurut penelitian telah di temukan bahwa di dalam makanan yang dibungkus di dalam kaleng berpeluang menjadi tempat tumbuhnya bakteri Clostridium yang dapat menyebabkan keracunan. Tanda-tanda yang akan Anda alami jika kena bakteri ini ialah tenggorokan menjadi kaku, mata berkunang-kunang, kejang-kejang, dan bisa menyebabkan kematian. Clostoridium Botulinum merupakan bakteri obligat anaerob, pembentuk spora, gram positif. Botulinum bersifat neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Bahaya kedua ialah adanya Bisfenol A yang dapat mempengaruhi kesuburan. Bistenol A dikandung oleh botol plastik pembungkus makanan yang bisa larut perlahan-lahan. Padahal, bahan kimia sintetis pengeras plastik ini digunakan sebagai lapisan kaleng makanan atau minuman. Sudah ada sekitar 90 persen manusia di dunia diyakini terpapar racun Bisfenol.  Selain mempengaruhi tingkat kesuburan, racun Bisfenol juga menunjukkan bahwa racun ini bisa menimbulkan kanker payudara, kerusakan hati, obesitas, dan diabetes.

Terus kunjungi situs http://tehherbaluntukmengobatipenyakittbc.blogspot.com/ untuk mengetahui informasi kesehatan lainnya , karena kami akan terus update setiap harinya.

Bahaya Akibat Terlalu Sering Konsumsi Makanan Kaleng

Leave a Reply

 

About